Pantai dengan tebing
karang tinggi ini wajar bila lantas menjadi pantai favorit. Selain
keindahannya, pantai ini didukung oleh suasananya yang tenang. Maklum
saja, karena bukan objek wisata utama, seperti Baron, Sundak atau pantai
Kukup, Pantai Siung memang cenderung lebih senyap.
Letaknya
yang harus ditempuh perjalanan selama 2,5 jam dari Jogja dengan
kendaraan bermotor mungkin juga penyebab sedikitnya wisatawan yang
mampir ke daerah ini. Hal itulah yang akhirnya semakin menggugah hasrat
trulyjogja.com untuk mengisi suatu weekend dengan camping hura-hura di sana. Membayangkan memiliki pantai indah itu sendirian sepanjang malam.
Sepanjang
perjalanan menuju Pantai Siung kami sudah dimanja dengan hamparan bukit
bertanah merah dengan pepohonan jati yang meranggas karena kemarau
panjang. Namun sebenarnya di musim hujan, daerah ini akan tampak jauh
lebih hijau.
Di
sinilah nilai lebih kabupaten Gunung Kidul, walaupun terkenal sebagai
daerah tandus dengan musim keringnya yang panjang namun tidak lantas
menjadikan kawasan ini tanpa daya tarik. Setelah menempuh perjalanan
selama hampir dua setengah jam melewati berbagai tanjakan dan kelokan,
akhirnya hamparan pantai berpasir putih pun terlihat.
Begitu
memasuki area parkir, para pengunjung akan langsung disambut oleh
tebing dan karang yang tinggi. Berbeda dengan pantai lain di Jogja,
suguhan Pantai Siung tak hanya berupa pasir putih dan air laut yang
tenang. Jajaran tebing-tebing yang mengelilingi pantai layak untuk
ditaklukkan.
Dengan
sedikit mendaki, pemandangan yang didapat akan meninggalkan kesan
tersendiri. Bahkan terdapat sebuah tempat yang tersembunyi di balik
tebing-tebing, dengan hamparan rumput yang lumayan luas dan sebuah gazebo tradisional. Laut yang luas dengan bingkai tebing pun menjadi latar belakang pemandangan di sana.
Pesona
tebing karang yang ditawarkan oleh Pantai Siung inilah yang akhirnya
menobatkan objek wisata pantai Siung sebagai kawasan wisata minat khusus
panjat tebing, yang diidentifikasikan secara simbolik dengan rumah
panggung bernama Pondok Pemanjat, tempat khusus bagi para pemanjat yang
ingin menjajal kemampuannya di sini. Selain fasilitas untuk para
pemanjat, tersedia pula Ground Camp bagi pencinta kegiatan berkemah.
Pantai
Siung memang tempat yang tepat untuk bersenang-senang dengan alam. Tapi
jika Anda seseorang yang sangat gemar bermain air dan berlarian
mengejar ombak di pinggir pantai pasir, jangan terlalu berharap banyak
dari pantai ini. Sepanjang pinggir pantai tidak dibingkai oleh pasir
putih nan halus melainkan karang dan bebatuan laut yang kurang
bersahabat dengan telapak kaki kita. Solusinya, jangan lepaskan sandal
anda. Namun justru karang-karang inilah yang mengamankan Pantai Siung
dari terjangan langsung ombak besar, yang mungkin menyeret para
penggemar air yang nekat.
Karang-karang
tersebut berfungsi sebagai pemecah gelombang alami. Seorang teman yang
juga gemar mengajak keluarganya bersahabat dengan alam menyatakan
kesannya tentang Pantai ini “Dulu Pantai Siung jauh lebih indah, ketika
pertama kali diresmikan, ikan-ikan terlihat berenang bebas di lautan
bahkan dari jarak yang cukup dekat. Namun walaupun begitu, pantai Siung
memang menarik dan memiliki magnet kuat untuk menarik kita kembali
lagi.”
Melihat
jauhnya perjalanan menuju ke Pantai Siung, tak ayal banyak yang memilih
untuk berkemah di lokasi ini dibandingkan harus berangkat dan pulang
dalam satu hari. Dengan berkemah, mereka juga mendapat banyak kegiatan
tambahan. Mulai dari melihat sunset, moonrise, hingga berburu gurita di
malam hari dengan bantuan obor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar