Bakpia Djava, menjadi pilar utama makanan khas yogyakarta
Bakpia dahulunya merupakan industri rumahan semata, sejak tahun 1970-an dengan proses produksi yang sayang sangat sederhana dari pemilihan bahan hingga pengemasan dilakukan secara manual sehingga hasil produksi juga sangat terbatas. Dan dahulu pemasarannya pun dengan cara berkeliling kampung . Dengan semakin dikenalnya Bakpia yang merupakan makanan asal daratan tiongkok dengan nama Tau lok pia ini
tidak hanya dikomsumsi oleh orang Tionghoa saja
Bakpia Djava sendiri berdiri pada tahun 2000 dengan mendirikan toko di Jl. KS. Tubun 93 Pathuk, Yogyakarta. Bakpia Djava selalu terbuka bagi siapa saja yang berkunjung ke Toko ini, tidak hanya sekedar membeli hasil produksi saja namun bisa melihat proses pembuatan hingga pengemasan. Dengan resep tradisionalnya menjadi ciri khas Bakpia Djava dan cara Bakpia Djava menjaga citra rasa. Inilah yang menjadikan Bakpia Djava banyak dicari pembeli.
Untuk memenuhi kebutuhan para konsumennya maka Bakpia Djava membangun toko baru di Jalan Adisucipto Km. 8,5. Di toko ini bisa memudahkan para pembeli yang mempunyai waktu yang terbatas karena berada di pingir jalan utama menuju bandara Adisutjipto. Dan juga lebih memudahkan pembeli karena tempat yang luas yang memudahkan pembeli memilih dengan leluasa. Ditoko baru ini dapat menampung 20 bus dan 10 mobil pribadi.
Ada yang unik di Bakpia Java ini yakni penyambutan terhadap rombongan secara periodik dengan menampilkan beraneka
Bakpia Djava juga pernah menorehkan satu predikat didalam Museum Rekor Indonesia (Muri) tepatnya yakni tanggal 12 Juni 2010 yaitu dengan pembuatan Bakpia raksasa dengan diameter 2,6 meter dengan garis lingkar 8,25 m dan berat 2 ton dan melibatkan 29 juru masak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar