Rabu, 26 September 2012

Desa wisata Sambi, Menikmati alaminya wilayah pedesaan

desa sambi
Desa wisata Sambi, terletak di desa yang masih alami, yakni di jalan Kaliurang Km. 19,2 Dukuh sambi, desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten SLeman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah yang berada tidak jauh dari wisata kaliurang dan Gunung merapi ini menghadirkan nuansa desa yang berudara sejuk dan panorama alam yang sangat indah. Serta suasana alam pedesaan yang sangat kental dengan daerah persawahan , kejernihan air yang dan juga beberapa adat seperti joglo, limasan dengan halaman yang luas yang sering digunakan sebagai tempat bermain.


.ledaok sambi, desa sambi
Dengan Kondisi tersebut potensi wisata yang ditawarkan desa wisata sambi sangatlah komplek. Beberapa potensi yang ditawarkan adalah panorama desa yang sangat menjadi daya tarik bagi wisatawan, disini wisatawan dapat menikmatinya dengan menyususri desa (tracking) dengan pemandu setempat. Kemudian wisata pertanian, desa ini masih luas dengan lahan pertanian yang membentang. Disini wisatawan dapat mempraktekkan secara langsung bagaimana cara bercocok tanam padi, membajak bahkan mempelajari  budidaya jamur. Dari segi peternakan desa wisata sambi menawarkan berwisata dengan mempraktekkan memerah susu sapi secara tradisional dan juga memepelajari cara membudidayakan sapi perah, selain itu wisatawan juga dapat menangkap ikan tanpa alat bantuan berupa jaring ataupun alat lain di sawah.desa sambi
Desa wisata sambi juga menawarkan satu kegiatan outbond dengan mengambil  lokasi di Ledok Sambi tepatnya berada didekat Kali Kuning, salah satu wahana yang terbaru dari outbond  di Wisata desa Sambi ini adalah Flying fox 200 m melintasi kali kuning yang menjadi jalur lahar dingin merapi. Disini disiapkan beberapa games /permainan  yang menyenangkan dan menciptakan proses belajar aktif berupa leadership, communications dan teamworking.
Dibidang seni dan budaya didesa wisata Sambi ini tak kalah menariknya, berbagai macam kesenian rakyat dapat anda jumpai di tempat ini, diantaranya wayang kulit, karawitan jawa, uyon-uyon dan lain sebagainya yang tentunya desa sambiberbasis pada kesenian tradisional. Disini pengunjung dapat selain menikmati pertunjukan juga dapat turut aktif dengan mempelajari kesenian tersebut. Sedangkan budaya desa yang masih terus di lestarikan dan dilakukan di desa ini  antara lain kenduri, sadranan dan ruwahan serta beberapa kegiatan budaya lain. Para pengunjung dapat terlibat langsung dalam acara yang dilaksanakan misalnya sadranan yang dilakukan pada setiap tanggal 21 Sya’ban.
Bagi yang ingin berinteraksi dengan masyarakat dapat menikmati homestay berupa rumah joglo di rumah rumah penduduk yang dibangun sejak tahun 1952 dan belum pernah direnovasi dan di pugar hingga saat ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar