Gatot, makanan idola dari daerah tandus
Kabupaten gunung kidul yang merupakan daerah perbukitan kars, menyuguhkan pemandangan yang elok akan goa atau perbukitan yang elok. Bahkan gunung kidul memiliki sederetan pantai yang luar biasa indahnya. Dari sisi wisata memang kabupaten Gunung Kidul menjadi surganya pelancong. Ini berbanding terbalik dengan kondisi pertaniannya, tanah yang tandus karena minimnya air dan secara topografis memang kabupaten gunung kidul banyak memiliki kondisi tanah yang kurang subur, cenderung kering dan bebatuan. Tanaman yang paling cocok untuk ditanam oleh petani yakni tanaman lahan kering yakni singkong, jagung dan kacang kacangan.
Beranjak dari hal inilah ada makanan yang dulunya sebgai makanan pokok masyrakat daerah tersebut setelah tiwul.yang diberi nama gatot. Pada dasarnya gatot dan tiwul merupakan satu varian dari gaplek yang berasal dari singkong. Tiwul merupakan makanan berbahan gaplek yang masih putih, sedangkan gatot merupakan gaplek yang sudah berwarna hitam. Awalnya memang hanya tiwul yang menjadi makanan pokok namun karena sayang untuk dibuang bahan gaplek yang dalam proses pembuatan tiwul kurang bagus dalam pengeringan yang berdampak warna hitam.maka id fungsikan untuk menjadi satu makanan variannya bernama gatot.
Cara pembuatan gatot hampir sama dengan tiwul yakni singkong di keringkan hingga jadi gaplek, setelah itu direndam dengan air kapur sirih selama 12 jam (semalam). Kemudian gaplek dicuci bersh kemudian dipotong kecil-kecil terus dikukus selama 2 jam. Setelah matang gaplek yang sudah berubah jadi gatot ini ditempatkan pada wadah yang lebar agar cepat dingin. Untuk menikmatinya anda tinggal menambahkan gula pasir dan serutan gula merah pada parutan kelapa lalu ditaburkan diatas gatot untuk mendapatrasa asin atau manis.
Mengkomsumsi gatot dipercaya dapat mencegah penyakit mag, dan gatot dapat membuat rasa kenyang anda bertahan lama, karena secara medis alat pencernaan butuh waktu lebih lama untuk memprosesnya. Seiring perkembangan jaman saat ini gaplek maupun tiwul sudah tidak menajdi makan pokok warga gunung kidul dan beralih ke nasi. Hal ini dikarenakan banyaknya urbanisasi masyrakat setempat ke kota dan terpengaruh dengan pola komsumsi dikota yang menggunakan nasi sebbagai makanan pokok.
Gatot dapat anda dapatkan di beberapa pasar tradisional di Gunung kidul bahkan di beberapa kabupaten sekitarnya. Namun ada satu kedai yang paling terkenal yakni yang berada di Jl. Pramuka No. 36 Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Harga per kemasan dari besek berkisar antara Rp. 5.000,- hingga Rp. 15.000,- sedangkan di pasar tradisional bisa dapatkan dengan harga Rp. 1.000,- hingga Rp. 3.000,- karena tidak sebanyak yang dalam kemasan, biasanya hanya dibungkus daun pisang.
How to get there :
-
Bus umum jurusan wonosari dari terminal giwangan
-
Kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar