Yangko, Padanan Kue moci jepang rasa loka
Pasti
anda telah mengenal makanan Kue Moci, makanan khas jepang yang menjadi
ikon Negeri sakura tersebut. Anda saat ini tidak perlu mimpi untuk
mendapatkan kue moci ini. Anda cukup datang ke Yogyakarta tepatnya ke
bekas kerajan Mataram Islam yakni Kotagede
yang menjadi cikal bakal keraton Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan
Surakarta. Namun yang ada bukan Kue Moci dari Jepang melainkan makanan
yang dikenal dengan nama Yangko, yang rasa maupun bentuknya sama dengan
kue moci dari Jepang. Yangko merupakan salah satu makanan khas dari kota
gede.
Yangko merupakan makanan berbahan ketan dengan rasa ciri khas jogja yang cenderung manis. Yangko terdiri dari 2 bagian bagian luar berupa ketan yang bertekture halus kenyal dan manis berpadu dengan bagian dalam berupa bumbu kacang yang gurih. Yangko dikemas dalam bentuk balok mini, dan seiring perkembangan jaman saat ini yangko dibuat dalam beberapa rasa dan warna yang sebelunya hanya rasa manis frambozen. Macam rasa tersebut antara lain Durian berwarna kuning, jeruk warna orange, melon dan pandan berwarna hijau, strobery berwarna merah serta masih banyak lagi pilihan.
Nama yangko sendiri di diyakini pengambilan dari nama Kiyangko, namun karena sulit dalam pengucapan maka banyak disebut yangko saja. Menurut cerita yang ada yangko sendiri di populerkan oleh Mbah Ireng yang merupakan kakek buyut Bp. Suprapto, yang merupakan pembuat yangko yang paling lama dan masih berproduksi hingga saat ini. Bp. Suprapto merupakan generasi ke empat yang mewarisi usaha yangko ini. Dan pengalaman bp. Suprapto kurang lebih sudah 50 tahun meracik yangko. Sedangkan yangko sendiri dikenalkan ke masyarakat sudah sejak tahun 1921, namun bebnar benar menjadi popular di masyarakat sekitar tahun 1939.
Dengan perjuangan bp. Suprapto inilah yangko mulai dilirik sebagai potensi usaha yakni sekitar tahun 1980 yang akhirnya banyak dikotagede dan daerah sekitar ikut membuat dan memproduksi yangko. Saking banyaknya pembuat yangko ini maka semakin luas yangko dikenal masyarakat sebagai oleh oleh makanan khas kotagede.
Proses pembuatan yangko sebenarnya tidak rumit hanya saja memerlukan ketelitian karena untuk membuat yangko tidak dapat dilakukan dengan instan ini disebabkan karena adonan gula dan air harus benar benar dingin sebelum dibentuk. Dan untuk menghasilkan yangko berkualitas baik tepung beras ketan sebaiknya buatan sendiri bukan dari produksi pabrik.
Untuk harga jika anda mendapatkan di toko toko akan sedikit lebih mahal dari pada di tempat pembuatannya. Untuk yang ditoko ada dikisaran Rp. 13.000,- sampai dengan Rp. 15.000,- sedangkan ditempat produksi sekitar Rp. 8.000,- sampai dengan Rp. 10.000,-. Lukas produksi Bp. Suprapto ada di Jl. Pramuka No. 82
How to get there :
Yangko merupakan makanan berbahan ketan dengan rasa ciri khas jogja yang cenderung manis. Yangko terdiri dari 2 bagian bagian luar berupa ketan yang bertekture halus kenyal dan manis berpadu dengan bagian dalam berupa bumbu kacang yang gurih. Yangko dikemas dalam bentuk balok mini, dan seiring perkembangan jaman saat ini yangko dibuat dalam beberapa rasa dan warna yang sebelunya hanya rasa manis frambozen. Macam rasa tersebut antara lain Durian berwarna kuning, jeruk warna orange, melon dan pandan berwarna hijau, strobery berwarna merah serta masih banyak lagi pilihan.
Nama yangko sendiri di diyakini pengambilan dari nama Kiyangko, namun karena sulit dalam pengucapan maka banyak disebut yangko saja. Menurut cerita yang ada yangko sendiri di populerkan oleh Mbah Ireng yang merupakan kakek buyut Bp. Suprapto, yang merupakan pembuat yangko yang paling lama dan masih berproduksi hingga saat ini. Bp. Suprapto merupakan generasi ke empat yang mewarisi usaha yangko ini. Dan pengalaman bp. Suprapto kurang lebih sudah 50 tahun meracik yangko. Sedangkan yangko sendiri dikenalkan ke masyarakat sudah sejak tahun 1921, namun bebnar benar menjadi popular di masyarakat sekitar tahun 1939.
Dengan perjuangan bp. Suprapto inilah yangko mulai dilirik sebagai potensi usaha yakni sekitar tahun 1980 yang akhirnya banyak dikotagede dan daerah sekitar ikut membuat dan memproduksi yangko. Saking banyaknya pembuat yangko ini maka semakin luas yangko dikenal masyarakat sebagai oleh oleh makanan khas kotagede.
Proses pembuatan yangko sebenarnya tidak rumit hanya saja memerlukan ketelitian karena untuk membuat yangko tidak dapat dilakukan dengan instan ini disebabkan karena adonan gula dan air harus benar benar dingin sebelum dibentuk. Dan untuk menghasilkan yangko berkualitas baik tepung beras ketan sebaiknya buatan sendiri bukan dari produksi pabrik.
Untuk harga jika anda mendapatkan di toko toko akan sedikit lebih mahal dari pada di tempat pembuatannya. Untuk yang ditoko ada dikisaran Rp. 13.000,- sampai dengan Rp. 15.000,- sedangkan ditempat produksi sekitar Rp. 8.000,- sampai dengan Rp. 10.000,-. Lukas produksi Bp. Suprapto ada di Jl. Pramuka No. 82
How to get there :
-
Dengan menggunakan Trans Jogja : jalur 3A dan 3B turun dihalte tegalgendu
-
Dengan Bus Kota : Jalur 5,7,9,12,14,15,17 turun di depan toko Bp. suprapto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar